Tidur merupakan salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia. Tidur diperlukan agar organ manusia yang bekerja sepanjang waktu dapat memiliki waktu beristirahat maupun meringankan beban pekerjaan mereka. Tidur juga diperlukan agar sel-sel yang ada di tubuh dapat beregenerasi dengan baik, sehingga ketika bangun nanti tubuh dapat segar kembali serta memiliki energi untuk menjalani hari. Seseorang perlu memiliki kualitas tidur yang baik, dengan waktu tidur sekitar 7 hingga 8 jam per harinya. Hal ini sangat bermanfaat untuk menjaga tubuh dari adanya gangguan fisik maupun mental.

Namun, tidak semua orang memiliki kualitas tidur yang baik. Sebagian besar orang mengalami adanya gangguan tidur seperti insomnia. Insomnia sendiri merupakan kondisi gangguan tidur, dimana penderitanya memiliki kesulitan untuk memulai atau memperthankan tidurnya meskipun orang tersebut memiliki banyak waktu yang dapat digunakan untuk memperoleh jam tidur minimal yang dibutuhkan. Insomnia sendiri terbagi ke dalam dua tipe, yaitu insomnia primer dan sekunder. Insomnia primer merupakan gangguan tidur insomnia yang tidak memiliki hubungan dengan kondisi medis lainnya. Sedangkan, insomnia sekunder merupakan gangguan tidur insomnia yang diakibatkan adanya gangguan medis lainnya, seperti radang, asma, kanker, serta juga dapat disebabkan oleh pengkonsumsian obat-obatan dan alkohol.

Gejala insomnia

Orang yang menderita insomnia akan mengalami kesulitan ketika akan tidur maupun rasa tidak nyenyak dan nyaman saat dalam kondisi tidur. Dimana kondisi ini menyebabkan penderita insomnia lebih mudah untuk marah maupun mengalami depresi. Penderita insomnia juga sering terbangun pada tengah malam dan sulit untuk kembali tidur. Selain itu, penderita insomnia ini akan cenderung merasa lelah maupun ngantuk ketika beraktivitas, serta penderita insomnia juga sulit untuk mengingat maupun fokus dalam beraktivitas. Adanya gangguan insomnia ini juga dapat menyebabkan menurunnya gairah seks, serta adanya gangguan fisik maupun mental.

Penyebab insomnia

Insomnia sendiri merupakan kondisi yang dapat dialami oleh siapa saja, baik muda, tua, anak kecil, perempuan, maupun laki-laki. Namun, resiko seseorang dapat meningkat akibat adanya beberapa faktor berikut:

1. Stres

Seseorang yang mengalami stres dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami insomnia. Hal ini dikarenakan otak akan mengalami tekanan atau beban berlebih, sehingga otak akan mengalami kesulitan untuk beristirahat akibat tekanan yang dimiliki dan menyebabkan kesulitan tidur.

2. Depresi

Seseorang yang mengalami depresi akan cenderung merasa cemas serta terlalu memikirkan banyak hal. Sehingga orang-orang yang mengalami depresi ini, akan kesulitan untuk tidur dengan nyenyak akibat kecemasan yang ia miliki.

3. Gaya hidup tidak sehat

Gaya hidup yang tidak sehat juga menjadi salah satu faktor pemicu seseorang mengalami gangguan insomnia. Jarang berolahraga, terlalu banyak mengkonsumsi lemak jenuh, pola makan tidak teratur, dan lain sebagainya dapat menjadi faktor pemicu gangguan insomnia.

4. Pengaruh obat-obatan

Ada beberapa kandungan obat yang memiliki efek untuk membuat seseorang mengalami kesulitan tidur. Perhatikan terlebih dahulu serta konsultasikan kepada dokter terhadap jenis-jenis obat tersebut.

Segera hubungi dokter apabila gangguan insomnia anda sudah dirasa cukup parah dan dapat membahayakan agar anda memperoleh perawatan yang sesuai.